Jumat, 20 Desember 2013

Praktek Si Tukang Foto Di Lapangan





Foto Ilustrasi
Nah yang mau gue share kali ini sesuai judul di atas. Yapppss si Tukang foto itu adalah gue sendiri atau lebih lengkapnya tukang foto keliling Kantor KUA. Kenapa gue sebut tukang foto, karena di balik gue ngebantu adik temen buat mengabadikan moment berharganya di sisi lain ada cerita lucu yang buat gue bisa senyum-senyum sendiri bila mengingatnya.

Kali ini gue mau ngecampur suasana haru, bahagia sama suasana lucu di dalem satu tulisan. Campur-campur biar kayak permen yang manis asam asin biar rame rasanya. Kalau di Blog ini campur-campur biar rame ceritanya. CEKIDOOOTTT  ceritanya..... 



Nah awal kisah, hehehe. Masih inget sama si RIKI yang waktu gue liburan di pekanbaru dia ngajak lari pagi ke stadium sama masjid agung Pekanbaru ?, Kalau lupa bisa di inget lagi melalui link INI. Dia termasuk temen deket gue waktu di kampung. Tanggal 13-12-13 bukan 11-12-13 ya adek perempuannya melangsungkan akad nikah di kantor KUA tempat gue tinggal. Gue sebagai temen dimintai tolong untuk mengabadikan moment akad nikah tersebut. Walaupun mendadak, Riki dateng jam 8 pagi ke rumah, tapi gue dengan seneng hati buat ngebantu dia lagian gue pada hari itu juga gak ada acara lain. Berangkatlah kami pagi-pagi ke kantor KUA dengan menenteng kamera di tas baru gue. pamer dikit bolehlah.

Sesampai di kantor KUA yang berjarak sekitar 6 KM dari rumah di sana sudah menunggu keluarga si Riki beserta calon besannya. Cukup lama menunggu kerena banyak yang mau dinikahkan pada hari itu. Setelah 2 Jam menunggu baru tiba giliran untuk dinikahkan juga. Mulailah gue beraksi dengan gear kamera yang seadanya memang itu adanya mengambil posisi yang pas dan mengambil beberapa capture dari acara akad nikah tersebut. Untuk pengalaman perdana memang sedikit canggung untuk berdiri dan mengambil beberapa foto,  tapi biarlah toh gak ada juga yang komentar dan banyak juga yang sama mengambil foto di acara itu dengan kamera handphonenya, tapi tetep gue ngejaga sikap gue karena ini acara perlu kehikmatan. Dapetlah beberapa capture yang menurut gue hancur-hancur dan banyak kekurangan yang gue hasilkan di sana. Salah satunya karena gue takut gambar blur karena speed rendah maka gue naikin ISO sampe tinggi dan hasilnya noise yang melimpah di hasil akhir. Bener-bener tepuk jidat gue sewaktu ngeliat hasil foto pertama kalinya di Laptop.

Di bawah ini foto-foto favorit gue yang rada ancur, kalau yang laennya hancur sehancur-hancurnya.


Mempelai pria menyerahkan mas kawinnya

Mempelai pria dengan lantangnya menerima nikahnya dari calon mertua

Dapet capture yang cukup mengharukan, ibu mempelai perempuan menangis di belakang mempelai perempuan. hmmm cukup haru...

Nah itu beberapa foto dari 120 foto yang gue ambil dan 50%nya gue hapus karena timingnya gak pas, kebanyakan sih pada posisi kedip. Jadi sekitar 60 Foto yang gue edit di software Lightroom 3. Sedikit saran kalau mau mengambil moment penting usahakan jangan hanya sekali mengambil foto, pakaialah mode berulang untuk mengambil 2-3 foto yang sama.

Nah seneng udah yang haru juga udah. Giliran yang lucu. Jadi gini setelah gue selesai mengambil foto di dalem kantor KUA gue lanjut ngambil foto di luarnya. Di luar itu juga rame karena antrian berikutnya beserta keluarga juga akan melangsungkan akad nikah. Tiba-tiba ada ibuk-ibuk nyamperin gue dan bilang,

" Dek, studionya dimana ?, bisa nggak minta tolong fotoin keluarga kita yang mau akad nikah sekarang ?, bentar aja. Nanti urusan bayaran bisa kita omongin dulu. "

Jiahhhhh, di sangka gue tukang foto keliling kali ya. Gue di sini kan cuman mau bantu temen sambil belajar motret. Lalu gue jawab aja,

" Maaf buk, saya cuman foto amatiran. Di sini juga cuman motret bantu temen yang adeknya akad nikah, lagian habis ini mau langsung pulang dan ada acara di rumah mereka. "

Tapi ibuk itu gak mau langsung terima, Ronde kedua pun terjadi,

" Gak pa'pa dek, yang penting adek masuk aja dulu lalu motret kami di dalem, acara juga udah mau mulai dan cuman sebentar kog, urusan bayaran bisa di atur nanti. "

Dan gue langsung menangkisnya,

" Maaf sekali lagi buk,  gak bisa. Temen udah nunggu itu, maaf sekali lagi ya buk. " sambil tersenyum meninggalkan ibuk itu sendirian dengan rasa yang kecewa. Gue sendiri senyum-senyum sendiri sambil berlalu pergi dan mengarah ke RIKI.

Nah di sini gue di sangka tukang foto keliling sama ibuk-ibuk, mungkin tampang dan penampilan gue waktu itu mendukung dan mirip dengan tukang foto kali ya. Kalau gue niat jadi tukang foto mungkin bisa aja gue mangkal di kantor KUA tiap hari sambil buka jasa foto di sana.

Oya, Buat kalian berdua yang kemaren gue foto-fotoin ala tukang foto keliling selamat menempuh hidup baru semoga menjadi keluarga yang sakinah mawaddah dan warrohmah aminnn  .

Sekian pengalaman gue jadi tukang foto kali ini. Walau ini pertama kalinya dan hasil yang hancur gue dapet sedikit mental dan pelajaran yang berharga di sini. Pengalaman dan jam terbang itu cukup berharga. Ada yang mau komentar atau ditanyakan silahkan isi di kolom komentar. Thanks




2 komentar:

  1. wah. keren juga itu angle foto lo ya. mantep
    mungkin tampang lo emang kayak tukang foto keliling. haha

    BalasHapus

Setelah kalian membaca ada baiknya kalian meninggalkan komentar agar gue juga tau siapa yang udah blogwalking ke sini.
Kalau udah ninggalin komentar tunggu aja feedback balik ke Blog Kalian