Sabtu, 27 April 2013

Dari Barat Ke Timur




Pertanyaan awal muncul kenapa saya membuat blog ini ? itu karena waktu saya yang banyak untuk berdiam diri di rumah untuk istirahat setelah kecelakaan kendaraan roda dua yang saya alami dan menyebabkan patah tulang di tulang kering dan tulang betis kaki kiri saya kalau dalam bahasa kedokterannya fracture fibia tibula. ( saya yang nanya ehhh saya juga yang jawab ).

Awal kisah.. cieee ... kayak dongeng ajaa....


Saya bekerja di salah satu perusahaan di wilayah Timika Papua yang jelas jauh deh kalo dari jakarta naek pesawat bisa makan waktu 6 jam, kalo lewat kendaraan darat disambung dengan kendaraan laut bisa seminggu tapi bakalan lebih lama lagi kalau Kalian mau lewat darat dengan jalan kaki ples berenang kalau ketemu laut hehehe.




Berhubung saya tinggal di Sumatera Barat, itu pun di kabupaten yang masih jauh dari ibu kota provinsi yakni Padang. Tepatnya di kabupaten Solok Selatan berada di kaki gunung berapi tertinggi di Indonesia yaitu Gunung Kerinci. Okkk,, perjalanan dimulai dari home sweet home pada pukul 07.00 WIB berangkat menggunakan travel ke Bandara Internasional MinangKabau (BIM) yang ditempuh 6 jam perjalanan dengan kondisi jalan kebanyakan jurang dan tebing di sisi jalan, apalagi bila hampir memasuki kota Padang dengan sebutan Sitinjau Lauik daerah ini adalah daerah rawan kecelakaan karena kondisi jalan yang begitu extreemm hiiiiihiiii takut deh kalau lewat sini.


Pukul 13.00 WIB sampai di BIM, biasanya sih nyantai dulu dan nyari makan siang sebelum check in. Sengaja sih ambil pesawat jam 5 sore agar tidak terlalu mepet waktunya, bisa check in jam 4 paling lambat. Biar murah biasanya saya beli tiket di maskapai singa airlines ( nama samaran ) tapi resiko sering delay, nah bener kan delay makanya jangan ngomong- ngomong delay. Setelah satu jam kami belum diberangkatkan haji ehh maksudnya ke Jakarta kami pun di beri kompensasi makan malam yakni nasi padang. Padahal sebelum diberi makan banyak yang ribut karena pesawat delay, tetapi beda dengan sekarang semua penumpang dengan tenanga duduk dan makan hahahaha, karena mulut mereka udah sibuk dengan makanannya. Saya lebih memilih mengambil makanan belakangan supaya agak sepi. Apes baru aja makan beberapa suap sang penjaga pintu neraka ehh maksudnya pintu keberangkatan memanggil penumpang untuk segera naik pesawat, ahh biar deh saya belakangan aja naiknya siapa suruh juga pesawatnya cepat datang heheehe. Acara makan pun di pacu dengan cepatnya sampai sampai rossi pun tertinggal. Jam 19.00 WIB pesawat take off dari BIM ke SOETA Jakarta.


Jam 20.45 WIB pesawat landing di SOETA Jakarta dengan waktu tempuh Padang – Jakarta 1 jam 45 menit. Karena maskapai singa beda terminal dengan maskapai burung lambang negara ( baca Ga***A )kita maka saya harus keluar dan mencari shufle bus bandara. Kenapa harus tukar pesawat ? karena dari Jakarta ke Timika sudah dari perusahaan yang membelikan tiket yaaa jadi kita nurut aja lagian maskapai singa tidak ada yang ke Timika. Setelah sampai di terminal yang di tuju saya makan malam dulu baru check in. Tepat pukul 22.00 WIB saya check in dan tepat pukul 23.00 WIB pesawat take off menuju pulau Dewata tanpa delay. Sekali lagi makan malam di pesawat tapi boleh di bilang makan tengah malam.


Jam 01.30 WITA si burung sampai di Bandara Ngurah Rai Bali. Perjalanan dari Jakarta ke Bali ditempuh dengan waktu 1 jam 30 menit. Karena perbedaan waktu Indonesia bagian Barat dan Tengah maka waktu pun lebih awal satu jam di Bali. Di sini pesawat menurunkan penumpang dan menaikan penumpang yang akan ke Timika dengan waktu 30 menit. Saya putuskan untuk turun sekedar refresing di bandara. Banyak penumpang sedang tidur menunggu pesawat meraka di kursi kursi tunggu dan tidak terlalu ada kesibukan yang berarti di Bandara. Setelah 30 menit berlalu saya pun kembali naik ke pesawat. Jam 02.00 WITA pesawat kembali take off meninggalkan Bali dengan tujuan selanjutnya Timika. Di pesawat cukup dingin dan saya memakai selimut yang telah disediakan oleh maskapai untuk tidur. Hmmm lagi enak enaknya tidur ada pramugari yang bangunin katanya “ mau makan apa pak “, ya namanya juga baru bangun tidur jadi semua nyawa belum terkumpul semua dan agak bingung mau jawabapa  muka mbak-mbak pramugari juga juga bingung kami berdua sempat bertatapan mata cie cieeeeeeeeee.... dan saya pun tersadar kalau saya sedang di pesawat dan sedang di tawarin makan malam opppsss tepatnya makan dini hari di atas ketinggian 3000 Kaki di atas permukaan laut. Karena yang di tawarkan nasi ikan atau nasi ayam pilihan pun tertuju pada nasi ayam. Setelah selesai makan  kembali tidur dengan suara dengkuran yang semakin mengeras mengalahkan suara mesin jet pesawat hahahayyyy.


Jam 06.30 WIT pesawat landing ,nah sekarang dah di Indonesia bagian timur jadi kita make “WIT” berarti di padang atau jakarta baru menunjukkna pukul 04.30 WIB. Dengan total perjalanan 3 jam 30 menit akhirnya sampai juga di Timika yaitu di Bandara Mozes Kilangin bandara ini bukan milik pemerintah tetapi milik PT. Frep**t indonesia walau bukan hanya untuk karyawan tetapi juga untuk umum. Dari bandara ke kontrakan cukup di tempuh 10 menit dengan kendaraan roda dua maupun roda empat dengan akses jalan aspal. Tepat pukul 07.00 WIT sampai juga di kontrakan dan beristirahat untuk rutinitas seperti biasa esok.


Jadi total perjalanan dari barat ke timur di tempuh dengan 20 jam perjalanan, hmmm hari yang cukup melelahkan. Mungkin ada di antara kalian para pembaca yang pernah ke wilayah timur Indonesia bisa di Share ceritanya di Kolom komentar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Setelah kalian membaca ada baiknya kalian meninggalkan komentar agar gue juga tau siapa yang udah blogwalking ke sini.
Kalau udah ninggalin komentar tunggu aja feedback balik ke Blog Kalian